PUSKESMAS Pamotan -Rembang

Senyum Sapa Ramah Dalam Pelayanan

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
PUSKESMAS PAMOTAN TERDEPAN DALAM PELAYANAN

7.10.09

Puskesmas pamotan menjadi tempat uji kesehatan CPNS

Diposting oleh puskesmas pamotan

Pamotan....

11.8.09

jERAWAT / ACNE

Diposting oleh puskesmas pamotan

Acne atau jerawat merupakan suatu masalah yang mengganggu, sekitar 80%
remaja dan anak muda yang berusia 11 hingga 30 tahun mengalami masalah
jerawat. Beberapa tahun belakangan ini para ahli terus-menerus
mempelajari patogenesis terjadinya penyakit tersebut.



Sejak 25 tahun yang lalu, berbagai obat sistemik dan topikal terus
menerus berkembang sebagai terapi kasus acne terutama untuk jenis acne
vulgaris. Berbagai petunjuk penanganan terus menerus berubah karena
hasil perkembangan penelitian yang juga terus berjalan.



Saat ini pendekatan terapi acne dimulai dengan penilaian riwayat
ataupun kebiasaan pasien. Hal-hal yang dinilai termasuk tingkat
keparahan acne, tipe dari lesinya ada atau tidaknya jaringan parut,
pengaruh fisiologis dari penyakit ini dan pengalaman menggunakan
berbagai obat anti jerawat (obat yang diresepkan oleh dokter ataupun
obat yang dijual bebas).



Sebagai farmakologi terapi acne, retinoid topikal merupakan terapi lini
peertama untuk semua jenis kasus acne terutama kasus berat. Bila ada
lesi inflamasi namun jenis acnenya ringan atau sedang antimikrobial
topikal sebaiknya dikombinasi dengan retinoid topikal untuk mempercepat
terjadinya penyembuhan. Untuk kasus acne berat kombinasi antibiotik
oral dengan retinoid topikal dan atau benzoyl peroxide. Sedangkan untuk
kasus acne yang sangat parah seperti acne konglobata pemberian
isotretinoin dapat menjadi pilihan.



Melakukan maintenance terapi untuk acne sangatlah penting, mengingat penyakit ini cenderung berulang bila terapi dihentikan.



posted by dekock @ 06:48 0 comments

Indonesia Urutan Ke-4 Penderita kencing manis (diabetes melitus)



Kalbefarma - Ada sebuah fenomena yang cukup memprihatinkan. Berdasarkan
survey WHO, jumlah penderita kencing manis (diabetes melitus/DM) di
Indonesia sekitar 17 juta orang (8,6 persen dari jumlah penduduk) atau
menduduki urutan terbesar ke-4 setelah India, Cina, dan Amerika Serikat
(AS).



"Banyaknya penderita diabetes di Indonesia karena gaya hidup masyarakat
yang tidak memperhatikan pola hidup sehat, seperti mengkonsmsi gizi
seimbang dan berolah raga cukup," ujar Menkes Siti Fadilah Supari pada
pada dialog tentang Dibetes memperingati Hari Lanjut Usia (Lansia)
Nasional di Jakarta, beberapa bulan yang lalu. Menurut Menkes, jika
penderita diabetes tidak mampu mengontrol kadar gula dalam darahnya,
akibatnya akan terjadi komplikasi misalnya terkena stroke, gagal
ginjal, jantung, kebutaan dan bahkan harus menjalani amputasi jika
anggota badan menderita luka yang tidak bisa mengering darahnya.



Menkes berharap, masyarakat termasuk Yayasan Pelita Usila sebagai
penyelenggara dialog diabetes ikut mensosialisasikan penanggulangan DM,
baik secara medis seperti pemberian obat-obatan maupun non-medis
melalui pencegahan seperti mengurangi konsumsi makanan mengandung gula
dan berolahraga.



Survei Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) pada 2001 menyebutkan jumlah
penderita DM di Indonesia mencapai 8,6 persen, terjadi peningkatan
jumlah DM di Jakarta dari 1,7 persen pada tahun 1981 menjadi 5,7 persen
pada tahun 1993. International Diabetic Federation (IDF)
mengestimasikan bahwa jumlah penduduk Indonesia usia 20 tahun ketas
menderita DM sebanyak 5,6 juta orang pada tahun 2001 dan akan meningkat
menjadi 8,2 juta pada 2020, sedang Survei Depkes 2001 terdapat 7,5
persen penduduk Jawa dan Bali menderita DM. Data Depkes tersebut
menyebutkan jumlah penderita DM menjalani rawat inap dan jalan
menduduki urutan ke-1 di rumah sakit dari keseluruhan pasien penyakit
dalam. (PT. Liza Herbal International)



posted by dekock @ 06:42 0 comments

Friday, May 12, 2006

Relaksasi membuat hasil pemeriksaan tekanan darah lebih akurat





Kalbefarma - Melakukan relaksasi beberapa menit sebelum melakukan
pemeriksaan tekanan darah akan memberikan hasil yang lebih baik dan
tepat, dilaporkan suatu hasil penelitian dari Universitas Virginia
Health System.



Didapatkan tekanan darah sistolik rata-rata 14 poin lebih tinggi saat
pemeriksaan tekanan darah dilakukan segera setelah pasien datang tanpa
melakukan relaksasi berupa duduk bersandar dengan kaki diluruskan ke
lantai bila dibandingkan dengan mereka yang sebelumnya melakukan
relaksasi.



Semua partisipan yang diteliti memiliki tekanan darah sistolik dan
diastolik yang lebih rendah setelah sebelumnya mereka melakukan
relaksasi.



Para ahli tersebut menjelaskan bahwa perbedaan nilai hingga 14 poin
tersebut memiliki arti yang berbeda dan dapat menyebabkan diagnosis
menjadi tidak akurat.



Selama ini kebanyakan orang datang ke tempat pemeriksaan kemudian
segera melakukan pemeriksaan tekanan darah, Melly Turner seorang
peneliti menjelaskan. Anjuran dari American Heart Association's, tehnik
yang benar adalah relaksasi sekitar 5 menit dengan cara duduk bersandar
dan kaki diluruskan kedepan, baru kemudian tekanan darah diperiksa.
Tehnik ini akan menghasilkan nilai yang lebih tepat dan akurat.



Temuan ini dipresentasikan dalam pertemuan Preventative Cardiovascular Nurses Association.



Setiap orang seharusnya mengetahui nilai tekanan darah mereka, Turner
mengatakan. Jika mereka didiagnosis memiliki tekanan darah tinggi,
dengan cepat mereka dapat melakukan tindakan hingga tekanan darahnya
dapat kembali normal. Para ahli tersebut menyebutkan perubahan gaya
hidup perlu dilakukan yaitu menjaga keseimbangan makan, menekan asupan
lemak yang terlalu banyak, kurangi penggunaan garam dan melakukan
olahraga rutin 30 menit setiap harinya.

H1N1

Diposting oleh puskesmas pamotan

Swine Influenza (Flu Babi)


11/05/2009 | Baca : 867 | Komentar : 0

Swine Influenza (flu babi) adalah penyakit saluran pernafasan akut pada babi yang disebabkan oleh virus influensa tipe A. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC),
secara umum penyakit ini mirip influenza dengan gejala demam, batuk,
pilek, sesak nafas, nyeri tenggorokan, lesu, letih dan mungkin disertai
mual, muntah dan diare. Penyakit ini dengan sangat cepat menyebar ke
dalam kelompok ternak dalam waktu 1 minggu, umumnya penyakit ini dapat
sembuh dengan cepat kecuali bila terjadi komplikasi dengan
bronchopneumonia (radang paru-paru), akan berakibat pada kematian.

Penyakit
virus flu babi pertama dikenal sejak tahun 1918, pada saat itu didunia
sedang terdapat wabah penyakit influenza secara pandemik pada manusia
yang menelan korban sekitar 21 juta orang meninggal dunia. Kasus
tersebut terjadi pada akhir musim panas. Pada tahun yang sama
dilaporkan terjadi wabah penyakit epizootik pada babi di Amerika tengah
bagian utara yang mempunyai kesamaan gejala klinis dan patologi dengan
influensa pada manusia.

Karena kejadian penyakit ini muncul
bersamaan dengan kejadian penyakit epidemik pada manusia, maka penyakit
ini disebut flu pada babi.


Penyebaran penyakit


Penyebaran virus influenza dari babi ke babi dapat melalui kontak
moncong babi, melalui udara atau droplet. Faktor cuaca dan stres akan
mempercepat penularan. Virus tidak akan tahan lama di udara terbuka.


Penyakit bisa saja bertahan lama pada babi breeder atau babi anakan.
Kekebalan maternal dapat terlihat sampai 4 bulan tetapi mungkin tidak
dapat mencegah infeksi, kekebalan tersebut dapat menghalangi timbulnya
kekebalan aktif.


Transmisi inter spesies dapat terjadi, sub tipe H1N1 mempunyai
kesanggupan menulari antara spesies terutama babi, bebek, kalkun dan
manusia, demikian juga sub tipe H3N2 yang merupakan sub tipe lain dari
influensa A. H1N1, H1N2 dan H3N2 merupakan ke 3 subtipe virus influenza
yang umum ditemukan pada babi yang mewabah di Amerika Utara, tetapi
pernah juga sub tipe H4N6 diisolasi dari babi yang terkena pneumonia
di. Manusia dapat terkena penyakit influenza secara klinis dan
menularkannya pada babi.


Penyebab penyakit


Flu babi merupakan penyakit yang disebabkan virus influenza Famili
Orthomyxoviridae tipe A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan oleh
binatang, terutama babi, dan ada kemungkinan menular antarmanusia.



Virus ini erat kaitannya dengan penyebab swine influenza, equine influenza dan avian influenza (fowl plaque).
Ukuran virus tersebut berdiameter 80- 120 nm. Selain influenza A,
terdapat influenza B dan C yang juga sudah dapat diisolasi dari babi.
Sedangkan 2 tipe virus influenza pada manusia adalah tipe A dan B.
Kedua tipe ini diketahui sangat progresif dalam perubahan antigenik
yang sangat dramatik sekali (antigenik shift).

Pergeseran
antigenik tersebut sangat berhubungan dengan sifat penularan secara
pandemik dan keganasan penyakit. Hal ini dapat terjadi seperti adanya
genetic reassortment antara bangsa burung dan manusia..


Ketiga tipe virus yaitu influensa A, B, C adalah virus yang
mempunyai bentuk yang sama dibawah mikroskop elektron dan hanya berbeda
dalam hal kekebalannya saja. Ketiga tipe virus tersebut mempunyai RNA
dengan sumbu protein dan permukaan virionnya diselubungi oleh semacam
paku yang mengandung antigen haemagglutinin (H) dan enzim neuraminidase
(N).

Peranan haemagglutinin adalah sebagai alat melekat virion
pada sel dan menyebabkan terjadinya aglutinasi sel darah merah,
sedangkan enzim neurominidase bertanggung jawab terhadap elusi,
terlepasnya virus dari sel darah merah dan juga mempunyai peranan dalam
melepaskan virus dari sel yang terinfeksi. Antibodi terhadap
haemaglutinin berperan dalam mencegah infeksi ulang oleh virus yang
mengandung haemaglutinin yang sama. Antibodi juga terbentuk terhadap
antigen neurominidase, tetapi tidak berperan dalam pencegahan infeksi.
Influensa babi yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh
influensa A H1N1, sedangkan di banyak negara Eropa termasuk Inggris,
Jepang dan Asia Tenggara disebabkan oleh influensa A H3N2. Banyak
isolat babi H3N2 dari Eropa yang mempunyai hubungan antigenik sangat
dekat dengan A/Port Chalmers/1/73 strain asal manusia. Peristiwa
rekombinan dapat terjadi, seperti H1N2 yang dilaporkan di Jepang
kemungkinan berasal dari rekombinasi H1N1 dan H3N2. Peristiwa semacam
ini juga dilaporkan di Italy, Jepang, Hongaria, Cekoslowakia dan
Perancis. BEVERIDGE (1977) melaporkan bahwa pada tahun 1935, WILSON
MITH menemukan virus influenza yang dapat ditumbuhkan dengan cara
menginokulasikannya pada telor ayam berembrio umur 10 hari. Setelah
diuji dalam 2 hari, cairan alantoisnya mengandung virus sebanyak 10.000
juta (1010) partikel karena virus tersebut dapat menyebabkan aglutinasi
sel darah merah, maka dari kejadian tersebut dikembangkan uji HA dan
HI. Teknik ini kemudian digunakan sebagai cara yang termudah untuk
digunakan di laboratorium. Setelah penemuan tersebut banyak para
peneliti tertarik untuk mempelajari virus influenza. Oleh sebab itu,
sekarang banyak ilmu pengetahuan mengenai virus influeza telah
diungkapkan dibandingkan dengan virus lainnya yang menyerang manusia.
Virus influenza selain dapat ditumbuhkan dalam telur berembrio juga
dapat ditumbuhkan pada sejumlah biakan jaringan (sel lestari) seperti
chicken embryo fibroblast (CEF), canine kidney (CK), Madin-Darby canine
kidney (MDCK).


Pencegahan


cuci tangan sesering mungkin dengan menggunakan sabun sanitizer
berbahan dasar alkohol, terutama jika bepergian di tempat umum. Hindari
menyentuh mata, hidung, mulut sebelum membersihkan tangan terlebih
dahulu. Jika batuk, tutup dengan tissue dan buang segera ke tempat
sampah, dan cuci tangan kembali.

Diposting oleh puskesmas pamotan

Indonesia Urutan Ke-4 Penderita kencing manis (diabetes melitus)

Kalbefarma - Ada sebuah fenomena yang cukup memprihatinkan. Berdasarkan survey WHO, jumlah penderita kencing manis (diabetes melitus/DM) di Indonesia sekitar 17 juta orang (8,6 persen dari jumlah penduduk) atau menduduki urutan terbesar ke-4 setelah India, Cina, dan Amerika Serikat (AS).

"Banyaknya penderita diabetes di Indonesia karena gaya hidup masyarakat yang tidak memperhatikan pola hidup sehat, seperti mengkonsmsi gizi seimbang dan berolah raga cukup," ujar Menkes Siti Fadilah Supari pada pada dialog tentang Dibetes memperingati Hari Lanjut Usia (Lansia) Nasional di Jakarta, beberapa bulan yang lalu. Menurut Menkes, jika penderita diabetes tidak mampu mengontrol kadar gula dalam darahnya, akibatnya akan terjadi komplikasi misalnya terkena stroke, gagal ginjal, jantung, kebutaan dan bahkan harus menjalani amputasi jika anggota badan menderita luka yang tidak bisa mengering darahnya.

Menkes berharap, masyarakat termasuk Yayasan Pelita Usila sebagai penyelenggara dialog diabetes ikut mensosialisasikan penanggulangan DM, baik secara medis seperti pemberian obat-obatan maupun non-medis melalui pencegahan seperti mengurangi konsumsi makanan mengandung gula dan berolahraga.

Survei Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) pada 2001 menyebutkan jumlah penderita DM di Indonesia mencapai 8,6 persen, terjadi peningkatan jumlah DM di Jakarta dari 1,7 persen pada tahun 1981 menjadi 5,7 persen pada tahun 1993. International Diabetic Federation (IDF) mengestimasikan bahwa jumlah penduduk Indonesia usia 20 tahun ketas menderita DM sebanyak 5,6 juta orang pada tahun 2001 dan akan meningkat menjadi 8,2 juta pada 2020, sedang Survei Depkes 2001 terdapat 7,5 persen penduduk Jawa dan Bali menderita DM. Data Depkes tersebut menyebutkan jumlah penderita DM menjalani rawat inap dan jalan menduduki urutan ke-1 di rumah sakit dari keseluruhan pasien penyakit dalam. (PT. Liza Herbal International)

9.8.09

sofware jamkesmas

Diposting oleh puskesmas pamotan

waspadai gejala " flu babi " asal tak jadi babi

Diposting oleh puskesmas pamotan

FLU BABI
Kasus Baru Positif Influenza A H1N1 Tanggal 6 Agustus 2009 Print E-mail
07 Aug 2009
Badan Litbangkes Depkes tanggal 6 Agustus 2009, melaporkan tambahan kasus baru positif influenza A H1N1 sebanyak 29 orang terdiri dari 13 laki-laki dan 16 perempuan. Sebanyak 27 orang adalah WNI dan 2 orang WNA, kata Prof. dr. Agus Purwadianto, SH. Sp. FK, Kepala Badan Lirbangkes Depkes.

Dijelaskan, tambahan kasus baru berasal dari 7 provinsi yaitu : Banten (1 orang), DKI Jakarta (3 orang), Jawa Barat (8 orang), Kepri (1 orang), Bali (1 orang), Riau (13 orang) dan Yogyakarta (2 orang).

Mereka yang mempunyai riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 4 orang ( masing-masing 1 orang ke Amerika Serikat dan Malaysia serta, Cina 2 orang, 21 orang tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri dan 4 orang tidak jelas riwayat perjalanannya.

Sementara itu Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes menambahkan, sampai saat ini sudah 21 provinsi yang mempunyai kasus positif influenza A H1N1, yaitu : Bali, Banten, Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kepri, Sulawesai Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Tengah, Lampung, Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Barat.

Ditambahkan, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 sampai 6 Agustus berjumlah 691 orang terdiri dari 377 laki-laki dan 314 perempuan serta 3 orang diantaranya meninggal dunia. Rinciannya, DKI Jakarta : 245 orang, Bali : 40 orang, Banten : 115 orang, Jawa Barat : 65 orang, Jawa Timur : 66 orang, Jawa Tengah : 13 orang, Sumatera Utara : 11 orang, Sumatera Selatan : 1 orang, Kepulauan Riau : 5 orang, Yogyakarta : 14 orang, Kalimantan Timur : 10 orang, Sulawesi Utara : 8 orang, Kalimantan Selatan : 36 orang, Sulawesi Selatan : 4 orang, Jambi : 1 orang, Riau : 23 orang, KalimantanTengah : 3 orang, Lampung : 28 orang, Kalimantan Barat :1 orang, NTB : 1 orang, NTT : 1 orang.

Sejak ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO (11/06/2009), di seluruh dunia sampai 27 Juli 2009 tercatat 134.503 orang positif terkena influenza A H1N1. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat, kata Prof. Tjandra.

Masyarakat mempunyai andil besar dalam mencegah penularannya yaitu dengan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Diantaranya, mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu. Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/sekolah/tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter, ujar Prof. Tjandra.

Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).

Disamping itu juga dilakukan community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu








Pelayanan Persalinan Terpadu

Diposting oleh puskesmas pamotan





  1. Pelayanan Persalinan Dengan Bidan Profesional dan Ramah Senyum.
  2. Pelayanan Post Natal yang Berkelanjutan.
  • Dengan Gedung yang Exclusive