PUSKESMAS Pamotan -Rembang

Senyum Sapa Ramah Dalam Pelayanan

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
PUSKESMAS PAMOTAN TERDEPAN DALAM PELAYANAN

11.8.09

H1N1

Diposting oleh puskesmas pamotan

Swine Influenza (Flu Babi)


11/05/2009 | Baca : 867 | Komentar : 0

Swine Influenza (flu babi) adalah penyakit saluran pernafasan akut pada babi yang disebabkan oleh virus influensa tipe A. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC),
secara umum penyakit ini mirip influenza dengan gejala demam, batuk,
pilek, sesak nafas, nyeri tenggorokan, lesu, letih dan mungkin disertai
mual, muntah dan diare. Penyakit ini dengan sangat cepat menyebar ke
dalam kelompok ternak dalam waktu 1 minggu, umumnya penyakit ini dapat
sembuh dengan cepat kecuali bila terjadi komplikasi dengan
bronchopneumonia (radang paru-paru), akan berakibat pada kematian.

Penyakit
virus flu babi pertama dikenal sejak tahun 1918, pada saat itu didunia
sedang terdapat wabah penyakit influenza secara pandemik pada manusia
yang menelan korban sekitar 21 juta orang meninggal dunia. Kasus
tersebut terjadi pada akhir musim panas. Pada tahun yang sama
dilaporkan terjadi wabah penyakit epizootik pada babi di Amerika tengah
bagian utara yang mempunyai kesamaan gejala klinis dan patologi dengan
influensa pada manusia.

Karena kejadian penyakit ini muncul
bersamaan dengan kejadian penyakit epidemik pada manusia, maka penyakit
ini disebut flu pada babi.


Penyebaran penyakit


Penyebaran virus influenza dari babi ke babi dapat melalui kontak
moncong babi, melalui udara atau droplet. Faktor cuaca dan stres akan
mempercepat penularan. Virus tidak akan tahan lama di udara terbuka.


Penyakit bisa saja bertahan lama pada babi breeder atau babi anakan.
Kekebalan maternal dapat terlihat sampai 4 bulan tetapi mungkin tidak
dapat mencegah infeksi, kekebalan tersebut dapat menghalangi timbulnya
kekebalan aktif.


Transmisi inter spesies dapat terjadi, sub tipe H1N1 mempunyai
kesanggupan menulari antara spesies terutama babi, bebek, kalkun dan
manusia, demikian juga sub tipe H3N2 yang merupakan sub tipe lain dari
influensa A. H1N1, H1N2 dan H3N2 merupakan ke 3 subtipe virus influenza
yang umum ditemukan pada babi yang mewabah di Amerika Utara, tetapi
pernah juga sub tipe H4N6 diisolasi dari babi yang terkena pneumonia
di. Manusia dapat terkena penyakit influenza secara klinis dan
menularkannya pada babi.


Penyebab penyakit


Flu babi merupakan penyakit yang disebabkan virus influenza Famili
Orthomyxoviridae tipe A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan oleh
binatang, terutama babi, dan ada kemungkinan menular antarmanusia.



Virus ini erat kaitannya dengan penyebab swine influenza, equine influenza dan avian influenza (fowl plaque).
Ukuran virus tersebut berdiameter 80- 120 nm. Selain influenza A,
terdapat influenza B dan C yang juga sudah dapat diisolasi dari babi.
Sedangkan 2 tipe virus influenza pada manusia adalah tipe A dan B.
Kedua tipe ini diketahui sangat progresif dalam perubahan antigenik
yang sangat dramatik sekali (antigenik shift).

Pergeseran
antigenik tersebut sangat berhubungan dengan sifat penularan secara
pandemik dan keganasan penyakit. Hal ini dapat terjadi seperti adanya
genetic reassortment antara bangsa burung dan manusia..


Ketiga tipe virus yaitu influensa A, B, C adalah virus yang
mempunyai bentuk yang sama dibawah mikroskop elektron dan hanya berbeda
dalam hal kekebalannya saja. Ketiga tipe virus tersebut mempunyai RNA
dengan sumbu protein dan permukaan virionnya diselubungi oleh semacam
paku yang mengandung antigen haemagglutinin (H) dan enzim neuraminidase
(N).

Peranan haemagglutinin adalah sebagai alat melekat virion
pada sel dan menyebabkan terjadinya aglutinasi sel darah merah,
sedangkan enzim neurominidase bertanggung jawab terhadap elusi,
terlepasnya virus dari sel darah merah dan juga mempunyai peranan dalam
melepaskan virus dari sel yang terinfeksi. Antibodi terhadap
haemaglutinin berperan dalam mencegah infeksi ulang oleh virus yang
mengandung haemaglutinin yang sama. Antibodi juga terbentuk terhadap
antigen neurominidase, tetapi tidak berperan dalam pencegahan infeksi.
Influensa babi yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh
influensa A H1N1, sedangkan di banyak negara Eropa termasuk Inggris,
Jepang dan Asia Tenggara disebabkan oleh influensa A H3N2. Banyak
isolat babi H3N2 dari Eropa yang mempunyai hubungan antigenik sangat
dekat dengan A/Port Chalmers/1/73 strain asal manusia. Peristiwa
rekombinan dapat terjadi, seperti H1N2 yang dilaporkan di Jepang
kemungkinan berasal dari rekombinasi H1N1 dan H3N2. Peristiwa semacam
ini juga dilaporkan di Italy, Jepang, Hongaria, Cekoslowakia dan
Perancis. BEVERIDGE (1977) melaporkan bahwa pada tahun 1935, WILSON
MITH menemukan virus influenza yang dapat ditumbuhkan dengan cara
menginokulasikannya pada telor ayam berembrio umur 10 hari. Setelah
diuji dalam 2 hari, cairan alantoisnya mengandung virus sebanyak 10.000
juta (1010) partikel karena virus tersebut dapat menyebabkan aglutinasi
sel darah merah, maka dari kejadian tersebut dikembangkan uji HA dan
HI. Teknik ini kemudian digunakan sebagai cara yang termudah untuk
digunakan di laboratorium. Setelah penemuan tersebut banyak para
peneliti tertarik untuk mempelajari virus influenza. Oleh sebab itu,
sekarang banyak ilmu pengetahuan mengenai virus influeza telah
diungkapkan dibandingkan dengan virus lainnya yang menyerang manusia.
Virus influenza selain dapat ditumbuhkan dalam telur berembrio juga
dapat ditumbuhkan pada sejumlah biakan jaringan (sel lestari) seperti
chicken embryo fibroblast (CEF), canine kidney (CK), Madin-Darby canine
kidney (MDCK).


Pencegahan


cuci tangan sesering mungkin dengan menggunakan sabun sanitizer
berbahan dasar alkohol, terutama jika bepergian di tempat umum. Hindari
menyentuh mata, hidung, mulut sebelum membersihkan tangan terlebih
dahulu. Jika batuk, tutup dengan tissue dan buang segera ke tempat
sampah, dan cuci tangan kembali.

0 komentar:

Posting Komentar